Kaya
tapi miskin, kebutuhan dasar kehidupan manusia sudah tercukupi bahkan berlimpah,
tapi mereka masih merasa miskin. Sebenarnya mereka tidak kekurangan dari sisi harta,
harta mereka berlimpah tapi mereka miskin kebahagiaan, miskin ketentraman yang
seharusnya dimiliki seseorang yang menggenggam harta benda.
Manusia
modern sekarang ini dituntut lebih dalam hal apapun, seperti pekerjaan,
makanan, fashion dan keinginan yang berlebih yang seandainya pun tak terpenuhi mereka
masih dapat hidup makmur sejahtera.
Indonesia
merupakan satu dari banyak Negara yang dihinggapi fenomena ini. Dapat terlihat dari
banyaknya kalangan menengah keatas yang terpengaruh oleh modernisasi amerika. Bagaimana
caranya kita dapat mengetahui seseorang berada dalam kelas menengah?Kelas menengah
dapat kita ketahui dari salah satu criteria berikut , yaitu seseorang yang tiap
harinya membelanjakan 2 sampai dengan 20 dolar AS atau sekitar Rp. 20.000,-
sampai Rp.200.000,- per hari untuk memenuhi keperluan hidupnya. Dimana kelompok
ini adalah kelompok yang secara aktif bekerja dan membelanjakan penghasilannya untuk
mengejar kepuasan hidup yang diingini. Kelas ini sangat mendorong perilaku konsumerisme
dan hedonisme di Indonesia. Mereka mendorong terbukanya berbagai lapangan kerja,
dimana mereka berperilaku sebagai produsen dan konsumen yang menjadikan pesatnya
bisnis dibidang industry kuliner, garmen, transportasi, pariwisata dan pengobatan.
Keinginan
yang selalu menuntut kepuasan tidak terpenuhi secara permanen, keinginan dalam pemenuhan
kebutuhan tersebut dapat menimbulkan semangat kerja dan etos kerja yang baik,
tetapi dalam sisi yang bersamaan keinginan ini akan menimbulkan stress apabila tak
tercapai dan tak sesuai dengan apa yang diharapkan. Mereka yang sudah mencapainya
pun ingin mencapai yang lebih dan lebih lagi, sehingga sangat sulit untuk dikendalikan.
Dalam
era yang sekarang kita jalani yaitu era kapitalisme dan konsumerisme,
memanjakan keinginan atau nafsu adalah hal yang wajar dan wajib. Kenapawajib?Berbagaiiklan
product, meliputi fashion, food dan lainnya sangat menuntut masyarakat untuk membeli
brand-brand tertentu yang sangat menunjang penampilan dan gengsi selangitnya. Tanpa
menggunakan brand dengan harga yang sangat mahal sebenarnya masyarakat dapat membantu usaha masyarakat dan semua karya
cipta bangsa dengan membeli product hasil Indonesia dengan harga terjangkau tapi
tetap mengedepankan kualitas.
Memanjakan
keinginan ini berdampak pada beberapa bisnis diantaranya bisnis kuliner yang
memenjakan lidah, mulut dan perut dimana dampak langsungnya adalah banyak orang
yang menderita obesitas dan berbagai penyakit sehingga industry obat dan jasa kedokteran
terpacu untuk menciptakan obat dan cara penyembuhan yang akurat.
Untuk
mengendalikan keinginan yang takterbendung, kuncinya adalah pengendalian diri dan
ingat kepada yang lain disekitar kita, yang membutuhkan uluran tangan kita.
Ingatlah sabda Rasulullah tercinta Muhammad SAW “berhentilah makan sebelum kenyang”.
Bersyukur menjadi kunci sukses meraih kebahagiaan, diamana kita mensyukuri atas
apapun yang diberikan oleh Allah pada setiap detiknya, menikmati hidup dan hidup
lah rileks.
Miskin spiritual
Semua
keinginan yang harus terpuaskan biasanya masih dalam lingkup fisik, padahal sebenarnya
manusia juga memiliki sisi spiritual yang jauh lebih penting dalam pemenuhannya
untuk mendapatkan kepuasan hakiki dan ketentraman. Seseorang tidak terpenuhinya
kebutuhan spiritualnya dikarenakan seseorang tersebut mendahulukan kebutuhan fisik
untuk terpuaskan keinginannya.
Banyaknya
orang-orang yang sederhana dalam keseharian tapi mantap dalam hal spiritual dan
mereka berbahagia dan diliputi ketentraman, membuats eseorang yang melihatnya ingin
mengikuti jalan mereka yang sederhana, karena kehampaan orang yang konsumerisme
ini mereka terus-menerus mencari kepuasan yang sesungguhnya. Akhirnya sekarang ini
di Indonesia sedang trend mempelajari spiritualitas di kalangan masyarakat kelas
menengah. Beberap acara yang dilakukan manusia, terutama seorang muslim untuk mengisi
sisi spiritual dan mendapatkan kedamaian bathin, hal yang dilakukan adalah pergi
haji dan umrah, sholat, berdoa, membayar zakat, sedekah dan puasa.
Trend
spiritualitas yang sekarang masal dan massif membuat kegiatan beribadah pun
sebagai suatu industri, yaitu perjalanan haji dan umroh. Semuanya berjalan baik
saat kita tetap terfokus pada tujuan mencari ridho Alloh, jika tujuan kita melenceng,
misalnya untuk pamer, maka sisi spiritualitas tidak akan terpenuhi kepuasannya.
Dengan niat yang ikhlas dan beribadah lurus, memurnikan segala ketaatan untuk mendapatkan
ridho Alloh, maka sesungguhnya manusia akan bebas dari rasa ketidakpuasan. Jika
niat tulus kita melenceng atau bahkan tak ada niat tulus dalam menyembah beribadah
kepada Alloh, maka kita akan merasakan kehampaan luar biasa dalam setiap lini kehidupan,
bahkan saat beribadah pun. Karena alasan itulah betapa banyak orang yang
cenderung memilih dan akhirnya mengikuti kegiatan tarekat demi mencapai hakekat
yang terus meningkat.
Islam
mengajarkan kehidupan yang seimbang dunia dan akhirat, apapun menjadi orang
kaya lebih enak.
0 komentar:
Posting Komentar