Jumat, 10 Oktober 2014

KEMISKINAN SI KAYA Oleh Bpk. Parni Hadi


Kaya tapi miskin, kebutuhan dasar kehidupan manusia sudah tercukupi bahkan berlimpah, tapi mereka masih merasa miskin. Sebenarnya mereka tidak kekurangan dari sisi harta, harta mereka berlimpah tapi mereka miskin kebahagiaan, miskin ketentraman yang seharusnya dimiliki seseorang yang menggenggam harta benda.
Manusia modern sekarang ini dituntut lebih dalam hal apapun, seperti pekerjaan, makanan, fashion dan keinginan yang berlebih yang seandainya pun tak terpenuhi mereka masih dapat hidup makmur sejahtera.
Indonesia merupakan satu dari banyak Negara yang dihinggapi fenomena ini. Dapat terlihat dari banyaknya kalangan menengah keatas yang terpengaruh oleh modernisasi amerika. Bagaimana caranya kita dapat mengetahui seseorang berada dalam kelas menengah?Kelas menengah dapat kita ketahui dari salah satu criteria berikut , yaitu seseorang yang tiap harinya membelanjakan 2 sampai dengan 20 dolar AS atau sekitar Rp. 20.000,- sampai Rp.200.000,- per hari untuk memenuhi keperluan hidupnya. Dimana kelompok ini adalah kelompok yang secara aktif bekerja dan membelanjakan penghasilannya untuk mengejar kepuasan hidup yang diingini. Kelas ini sangat mendorong perilaku konsumerisme dan hedonisme di Indonesia. Mereka mendorong terbukanya berbagai lapangan kerja, dimana mereka berperilaku sebagai produsen dan konsumen yang menjadikan pesatnya bisnis dibidang industry kuliner, garmen, transportasi, pariwisata dan pengobatan.
Keinginan yang selalu menuntut kepuasan tidak terpenuhi secara permanen, keinginan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut dapat menimbulkan semangat kerja dan etos kerja yang baik, tetapi dalam sisi yang bersamaan keinginan ini akan menimbulkan stress apabila tak tercapai dan tak sesuai dengan apa yang diharapkan. Mereka yang sudah mencapainya pun ingin mencapai yang lebih dan lebih lagi, sehingga sangat sulit untuk dikendalikan.
Dalam era yang sekarang kita jalani yaitu era kapitalisme dan konsumerisme, memanjakan keinginan atau nafsu adalah hal yang wajar dan wajib. Kenapawajib?Berbagaiiklan product, meliputi fashion, food dan lainnya sangat menuntut masyarakat untuk membeli brand-brand tertentu yang sangat menunjang penampilan dan gengsi selangitnya. Tanpa menggunakan brand dengan harga yang sangat mahal sebenarnya masyarakat  dapat membantu usaha masyarakat dan semua karya cipta bangsa dengan membeli product hasil Indonesia dengan harga terjangkau tapi tetap mengedepankan kualitas.
Memanjakan keinginan ini berdampak pada beberapa bisnis diantaranya bisnis kuliner yang memenjakan lidah, mulut dan perut dimana dampak langsungnya adalah banyak orang yang menderita obesitas dan berbagai penyakit sehingga industry obat dan jasa kedokteran terpacu untuk menciptakan obat dan cara penyembuhan yang akurat.
Untuk mengendalikan keinginan yang takterbendung, kuncinya adalah pengendalian diri dan ingat kepada yang lain disekitar kita, yang membutuhkan uluran tangan kita. Ingatlah sabda Rasulullah tercinta Muhammad SAW “berhentilah makan sebelum kenyang”. Bersyukur menjadi kunci sukses meraih kebahagiaan, diamana kita mensyukuri atas apapun yang diberikan oleh Allah pada setiap detiknya, menikmati hidup dan hidup lah rileks.
Miskin spiritual
Semua keinginan yang harus terpuaskan biasanya masih dalam lingkup fisik, padahal sebenarnya manusia juga memiliki sisi spiritual yang jauh lebih penting dalam pemenuhannya untuk mendapatkan kepuasan hakiki dan ketentraman. Seseorang tidak terpenuhinya kebutuhan spiritualnya dikarenakan seseorang tersebut mendahulukan kebutuhan fisik untuk terpuaskan keinginannya.
Banyaknya orang-orang yang sederhana dalam keseharian tapi mantap dalam hal spiritual dan mereka berbahagia dan diliputi ketentraman, membuats eseorang yang melihatnya ingin mengikuti jalan mereka yang sederhana, karena kehampaan orang yang konsumerisme ini mereka terus-menerus mencari kepuasan yang sesungguhnya. Akhirnya sekarang ini di Indonesia sedang trend mempelajari spiritualitas di kalangan masyarakat kelas menengah. Beberap acara yang dilakukan manusia, terutama seorang muslim untuk mengisi sisi spiritual dan mendapatkan kedamaian bathin, hal yang dilakukan adalah pergi haji dan umrah, sholat, berdoa, membayar zakat, sedekah dan puasa.
Trend spiritualitas yang sekarang masal dan massif membuat kegiatan beribadah pun sebagai suatu industri, yaitu perjalanan haji dan umroh. Semuanya berjalan baik saat kita tetap terfokus pada tujuan mencari ridho Alloh, jika tujuan kita melenceng, misalnya untuk pamer, maka sisi spiritualitas tidak akan terpenuhi kepuasannya. Dengan niat yang ikhlas dan beribadah lurus, memurnikan segala ketaatan untuk mendapatkan ridho Alloh, maka sesungguhnya manusia akan bebas dari rasa ketidakpuasan. Jika niat tulus kita melenceng atau bahkan tak ada niat tulus dalam menyembah beribadah kepada Alloh, maka kita akan merasakan kehampaan luar biasa dalam setiap lini kehidupan, bahkan saat beribadah pun. Karena alasan itulah betapa banyak orang yang cenderung memilih dan akhirnya mengikuti kegiatan tarekat demi mencapai hakekat yang terus meningkat.

Islam mengajarkan kehidupan yang seimbang dunia dan akhirat, apapun menjadi orang kaya lebih enak.

0 komentar:

Posting Komentar